Kamis, 22 September 2011

Krisis Global Tak Surutkan Bisnis Properti

Pasar saham Asia jatuh hari ini mengikuti terpuruknya indeks di bursa Wall Street. Pelaku pasar ketakutan atas peringatan Bank Sentral AS (Federal Reserve) bahwa Amerika menghadapi prospek ekonomi yang suram dengan "risiko penurunan signifikan". Selain itu, krisis Eropa masih terus menghantui.

Namun, bagaimana dengan bisnis properti? Menurut Managing Director dan Chief Executive Officer Unit Usaha City Property PT Bakrieland Development Tbk, Agus J Alwie, gejolak ekonomi global yang saat ini terjadi belum terasa dampaknya terhadap bisnis properti.

"Terus terang agak susah dijawab dengan gejolak ekonomi global yang tidak bisa diprediksi. Tapi, saya rasa tidak terlalu banyak dampaknya dan mudah-mudahan tidak terlalu banyak," kata Agus usai acara Penutupan Atap Menara (Topping Off) Apartemen The Wave at Rasuna Epicentrum di Jakarta, Kamis 22 September 2011.

Apalagi, Agus menyatakan, bisnis properti tidak bergantung dari investor dari Amerika dan Eropa. "Yang masuk untuk berinvestasi bukan hanya dari Eropa dan Amerika, tapi ada China dan Jepang. Mereka masih butuh ruang," tuturnya.

Memang, dia mengaku bahwa bisnis properti seperti gerbong ikutan, tetapi tidak langsung mengacu Amerika dan Inggris. "Jadi, krisis global tidak terlalu berdampak banyak bagi bisnis properti, selama bunga kredit masih di bawah 10 persen," ujar Agus. (art)